Kenapa ayah setangguh itu?
Ketika semua orang diluar sana, berkoar-koar mengenai kesusahan mereka
Engkau malah menyembunyikan semua kesedihan dalam keheningan
Sayangnya, anak perempuanmu ini terlalu lancang
Ia tidak akan pernah memberikanmu ruang untuk bersedih
Ia bisa membaca lukisan ekspresi di wajahmu
Lalu, ia membuat sebuah "Kamus Rahasia"
Senyummu adalah sedihmu
Kau adalah superhero bagi hidupnya
Tapi, apakah superhero itu selalu berbohong?
Bukankah sebuah kebohongan adalah kejahatan?
Anak perempuanmu kini sudah dewasa,
Ia akan mengangkat semua kesedihanmu,
Berat? Tidak masalah anakmu ini kuat
Terlatih untuk tertatih
Sudah kuputuskan bulat-bulat
Hidupku adalah untuk melanjutkan semua impianmu
Konon katanya jodoh, rejeki, dan maut adalah sebuah "Misteri Ilahi"
Sejauh apapun jodohmu,
Ia akan tetap berhasil menemukanmu,
Seberapa menghindarnya kamu mengenai maut,
Ia akan tetap mendatangimu
Begitu juga rejeki, kita tidak akan pernah tau rejeki apa yang ada hariini maupun esok.
Kita sebagai manusia, hanya bisa menjalaninya,
Terkadang ia tenang dan bahagia,
Ataupun sebaliknya?
Sedikit ombak dan menghilangkan apa yang kamu punya,
Jalanilah kehidupan layaknya air,
Mengalir tanpa mengetahui endingnya,
Satu yang bisa aku pastikan,
Ujung kehidupan adalah kematian.
Jakarta, 20/07/22
"Kehidupan adalah sebuah misteri yang tidak terpecahkan"
- Penggorengan
Bahan:
- Cumi 2 ons
- Cabai hijau 12 buah
- Cabai merah 1 buah
- Bawang merah 4 siung
- Bawang putih 1 siung
- Daun salam 2 lembar
- Tomat hijau 1 buah
- Sereh 1
- Cumi: rebus cumi, potong-potong cumi, lalu bersihkan sampai bersih, goreng cumi
- Masukkan semua bahan dan beri sedikit air, tutup panci dan tunggu hingga matang.
Alat:
- Penggorengan/RebusanBahan
- 1 kg pepaya muda parut
- 5 butir bawang merah
- 3 butir bawang putih
- 1 sdm garam
- 100 gr udang kering/rebon halus (optional)
- 300 gr tepung terigu
- 400 tepung sagu
- 600 ml air
- 1 sdm garam
- 1 sdt gula
- 50 ml minyak sayur
- 2 butir telur
- Isian pempek: Tumis bawang merah dan bawang putih, masukkan pepaya muda parut dan garam, tunggu hingga air tumisan kering dan tumisan pepaya matang, masukkan udang kering/rebon halus.
- Bahan pempek: Masak air 600 ml hingga mendidih, kemudian masukkan semua bahan menjadi satu. Uleni hingga rata, kemudian masukkan isian pempek, kemudian rebus/goreng pempek hingga matang.
- Kukusan
- 250 gr dada ayam
- Wortel secukupnya
- 1 butir putih telur
- 2 sdm tepung maizena
- 2 sdm tepung tapioka cap tani
- 1 sdm saos tiram (saori)
- 2 sdm minyak
- 1 sdt gula
- 1/2 sdt garam
- 2 siung bawang merah
- 2 siung bawang putih
- Kulit dimsum
Step:
- Blender ayam sampai halus
- Campurkan semua bahan, lalu aduk hingga rata
- Siapkan kulit dimsum, lalu masukkan isi satu per satu
- Oleskan kulit dimsum dengan air, lalu bentuk dengan rapi
- Siapkan kukusan, beri minyak di kukusan agar tidak lengket. Kasih kain di atas tutup kukusan agar air tidak menetes
- Tunggu hingga 20-30 menit
Saos Dimsum:
- 200 ml air
- 4 sdm saos sambal (belibis)
- 1 sdt garam
- 2 sdt gula
- 1 sdt tepung maizena
- Sepertiga malam, waktunya kira-kira jam 20.30 hingga 23.00.
- Sepertiga kedua, waktunya kira-kira jam 23.00 hingga 1.30 dini hari.
- Sepertiga ketiga, waktunya kira-kira jam 1.30 dini hari hingga menjelang masuknya waktu subuh (waktu paling utama untuk melaksanakan salat tahajud).
الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
- Shalat Rawatib: Baca Selengkapnya
- Shalat 'Id:
- Shalat Tahajud: Baca Selengkapnya
- Shalat Witir: Baca Selengkapnya
- Shalat Tarawih:
- Shalat Dhuha:
- Shalat Istikharah:
- Shalat Tahiyatul Masjid:
- Shalat Hajat:
- 2 rakaat sebelum shalat Subuh
- 2 rakaat sebelum shalat Dzuhur
- 2 rakaat sesudah shalat Dzuhur
- 2 rakaat sesudah shalat Maghrib
- 2 rakaat sesudah shalat Isya
- 2 rakaat sebelum shalat Dzuhur
- 2 rakaat sesudah shalat Dzuhur
- 2 rakaat sebelum shalat Ashar
- 2 rakaat sebelum shalat Maghrib
- 2 rakaat sebelum shalat Isya
Ada banyak kerikil yang ditemui,
Mulai dari mental yang sering diuji,
Suasana tenang yang sulit dinikmati,
Tuntutan hidup yang kian hari menyiksa,
Namun tidak berteriak sana sini agar dunia tau bahwa dirinya berilmu.
Aku kagum pada mereka yang banyak membaca,
Namun sedikit berbicara.
Aku kagum pada mereka yang pandai bersembunyi,
Namun banyak beramal.
Para salafush shalih pun yang baru mendapatkan ilmu,
Lantas,
Semoga kita termasuk para pencari ilmu yang ber tawadhu' :)
I know you get in one of those moods where you feel like you're feeling okay, but you're really sad at the same time. I know sometimes you wanna talk to somebody but at the same time you don't want to, because you don't know how to start to tell what is going thought in your mind. And when you can't explain what you're going through, you just want someone to be there.
Yup, i know that feel.
I'm not gonna lie but i have days where i don't know how to pray. A lot of things in my life can get pretty much overwhelming for me. Most of the time, i just go with the flow. But when things gets a little out of hand, everything feels too much.
So today, i just want to remind you the power of prayer. Crying to Allah is never a weakness and is nothing to be ashamed of. It's a sign of surrenderness. I believe that when you can't put prayer into words. God hears your heart. You don't have to say a word or write anything, you can just cry it all out, because Allah can understand.
So bear with me the struggles of life, and give yourself a gentle pat. Remember that Allah hears what is not spoken and understand what is not explained, for his love for you doesn't work in the lips or in the mind, but in the heart.
Entah untuk belajar atau mengajarkan
Menjadi terpenting atau sekadarnya
Sesaat ataupun selamanya
Namun, tetaplah menjadi yang terbaik pada waktu tersebut
Lakukanlah dengan tulus meski tidak menjadi apa yang diinginkan
Karena, Allah lah yang mempertemukan kamu dengannya,
Dan Allah juga yang akan membolak-balikkan "segalanya".
Kita mungkin tidak tahu siapa dia,
Tidak kenal,
Tidak pernah bersua,
Tidak pernah bertatap muka,
Namun, siapa sangka?
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ زَوْجًا طَيِّبًا وَيَكُوْنُ صَاحِبًا لِى فِى الدِّيْنِ وَالدُنْيَا وَالْأَخِرَة
Artinya: "Ya Rabb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat." Aamiin
- Terdapat rhizomorf jamur berwarna putih menyelimuti permukaan akar.
- Serangan lebih lanjut akan membentuk badan buah. Badan buah berwarna orange dengan tepi berwarna kuning muda atau keputihan.
- Terdapat bercak berwarna putih seperti tepung di permukaan atas;
- Daun tampak lemas, mengeriput/ melengkung, mati ujung dan gugur;
- Terdapat bercak transparan pada daun tua yang tidak gugur.
- Daun lemas, tepi daun berwarna hitam, mengeriting/keriput, apabila diraba terasa kasar, selanjutnya daun gugur.
- Bercak hitam pada tulang daun, menyirip seperti tulang ikan;
- Daun menguning/kecoklatan, lalu mengering, berlubang, dan gugur.
- Jamur Fusicoccum sp. mengakibatkan daun berguguran (defoliasi) sehingga berpengaruh terhadap pengurangan hasil lateks hingga 30%.
- Daun muda dengan tepi tampak berwarna hitam, menggulung, dan gugur;
- Bercak transparan seperti mata burung dengan lingkaran berwarna putih di tengah pada daun tua.
- Gejala layu Fusarium pada pembenihan di polybag ditandai dengan matinya pertautan mata okulasi dan kulit batang membusuk, sehingga benih mati;
- Gejala pada TBM antara lain : daun tanaman kekuningan, busuk pada pertautan, dan mati pucuk (die-back);
- Terbentuknya kudis kecil yang berukuran 0.3 mm - 1 cm secara sporadis berwarna cokelat pada bagian batang dan cabang tanaman.
- Munculnya kudis-kudis menimbulkan tekstur kasar jika diraba.
- Jika serangan berlanjut akan muncul gejala mati ranting (dieback).
- Terlihat bagian empulur berwarna cokelat dan akan keluar lateks terus menerus (gummosis) serta busuk.
- Bidang sadap mengalami kerusakan yang berat yang mengakibatkan benjol-benjol dan pecah kulit sehingga tidak mungkin lagi untuk disadap ulang.
- Skala 1: Terdapat sebaran seperti sarang laba-laba, melekat pada permukaan kulit atau tingkat “sarang laba-laba”.
- Skala 2: Lateks menetes di antara bentukan sarang laba-laba atau tingkat “bongkol-bongkol”.
- Skala 3: Pada jaringan kulit yang terserang terdapat selaput (miselia jamur) tebal, berwarna kemerahan atau pink atau tingkat “Corticium”.
- Skala 4: Jaringan kulit membusuk, berwarna kehitaman, daun pada ranting gugur, jaringan terinfeksi patah atau tingkat “Necator”.
- Skala 5: Cabang atau ranting yang terserang mati, patah pada bagian cabang utama.
- Gejala awal ditandai adanya bercakbercak hitam pada bidang sadap;
- Bercak menyatu membentuk garis vertikal di atas alur sadap, adakalanya di sekitar bercak keluar lateks yang berbau busuk;
- Patogen menyerang kulit lunak yang baru dibuka akibat penyadapan;
- Kulit yang busuk jika tidak segera diobati akan mengundang hama penggerek;
- Serangan berat mengakibatkan kulit pulihan tidak terbentuk dengan sempurna dan berbenjol-benjol.
- Adanya bercak-bercak putih kelabu yang menyatu seperti beludru dan membentuk alur sejajar dengan alur sadap;
- Gejala lanjut ditandai adanya warna kelabu kehitaman. Pada tahap ini kambium kulit telah membusuk;
- Serangan berat mengakibatkan kulit pulihan tidak terbentuk, rusak, dan benjol-benjol.
- Gejala awal terlihat adanya bercak mengkilat (lession) di permukaan bawah daun;
- Bercak pada permukaan atas daun tampak seperti beludru atau bekas hitam seperti jelaga;
- Selanjutnya, pada permukaan atas daun akan terbentuk bintik-bintik hitam/stroma terpisah-pisah teratur mengelilingi bercak klorotik.
- Gejala pada daun tua yang terinfeksi berupa bercak-bercak klorotik berubah menjadi nekrotik berwarna coklat tua. Stroma yang terbentuk akan semakin keras dan pada saat yang sama terbentuklah peritesia.
- Tajuk tetap tumbuh dengan baik;
- Terdapatnya bagian-bagian alur sadap yang tidak mengeluarkan lateks, selanjutnya bagian tersebut meluas dan akhirnya seluruh bagian pohon tidak mengeluarkan lateks sama sekali;
- Lateks menjadi encer dan Kadar Karet Kering (K3) berkurang;
- Bagian yang kering akan berubah warnanya menjadi cokelat dan kadangkadang terbentuk gum (blendok);
- Pada gejala lanjut seluruh panel/kulit bidang sadap kering dan pecah-pecah hingga mengelupas.
- Terdapat lubang gerek pada batang atau cabang disertai tepung bekas gerekan;
- Cabang-cabang tanaman yang terserang mudah patah dan menyebabkan kematian bagian tanaman di atas lubang gerek.
- Menyerang bagian batang, ranting atau daun karet di pembenihan daerah dataran tinggi;
- Daun yang terserang berubah warna menjadi kuning dan gugur. Batang/ranting yang terserang akan mengering;
- Timbulnya jamur jelaga (Capnodium sp.) pada permukaan tanaman yang terserang kutu.
- Daun layu, menguning, rontok, bahkan tanaman mati;
- Koloni uret memakan akar tanaman di pembenihan, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan rebah;
- Bila tanah dibongkar, maka ditemukan larva uret dengan akar lateral yang telah habis dimakan (gundul).
- Terdapat jalur rayap yang diselubungi tanah di sekitar batang atau di sepanjang batang/ranting;
- Biasanya pada kebun yang terserang JAP akan diiringi dengan serangan rayap sehingga mempercepat matinya tanaman.
- Buah terserang menunjukkan gejala masak awal dengan warna tidak merata, yaitu belang kuning hijau.
- Larva yang masuk ke dalam buah kakao akan memakan bagian plasenta sehingga menyebabkan biji tidak terbentuk sempurna.
- Biji-biji kakao berukuran kecil, tidak bernas, berwarna kehitaman, dan saling melekat satu dengan lainnya (lengket).
- Pada permukaan buah terdapat bercak-bercak bekas tusukan berwarna cokelat kehitaman.
- Serangan pada pucuk menyebabkan layu dan mati, ranting mengering dan meranggas.
- Cabang kakao yang digerek akan berlubang dan di permukan lubang terdapat kotoran larva dan bekas gerekan. Bagian tanaman di atas lubang gerekan menjadi layu, kering dan mati, terutama pada cabang yang berukuran kecil.
- Daun berlubang dan pada serangan berat mengakibatkan tanaman menjadi gundul.
- Pucuk kakao yang dimakan kumbang daun akan berlubang-lubang, kemudian sebagian akan mati dan mengering.
- Buah kakao berlubang. Lubang akibat serangan tikus biasanya rapi/teratur, sedangkan bekas gigitan tupai tidak beraturan.
- Tikus lebih menyukai buah yang masih muda, sedangkan tupai lebih menyukai buah yang sudah masak.
- Tikus memakan biji dan daging buah, sedangkan tupai hanya memakan daging buah saja, bijinya tidak dimakan sehingga biji-biji buah yang terserang tupai jatuh/tampak berserakan di kebun dan dapat dikumpulkan kembali.
- Buah yang terinfeksi menunjukkan gejala busuk basah berwarna cokelat kehitaman dengan batas yang tegas. Infeksi dapat dimulai dari ujung, pangkal maupun bagian tengah buah.
- Dalam kondisi lembab, pada permukaan buah akan muncul serbuk berwarna putih (spora P. Palmivora) yang seringkali bercampur dengan jamur sekunder (jamur lain).
- Gejala khusus adalah daun menguning dengan bercak-bercak berwarna hijau. Biasanya daun tersebut terletak pada seri daun kedua atau ketiga dari titik tumbuh. Daun-daun yang menguning akhirnya gugur sehingga tampak gejala ranting gundul.
- Kulit batang/cabang berwarna lebih gelap/kehitam-hitaman, membusuk dan basah. Jika lapisan kulit luar dikupas, akan tampak lapisan didalamnya berwarna merah anggur.
- Infeksi ringan pada daun muda terlihat gejala bintik-bintik nekrosis (kematian jaringan) berwarna cokelat. Setelah daun berkembang, bintik nekrosis menjadi bercak berlubang dengan halo (jalur di sekitar bercak akibat klorofil yang rusak) berwarna kuning.
- Pada permukaan akar terdapat badan buah jamur berwarna merah atau cokelat tua. Keadaan akar yang terinfeksi menjadi busuk basah, lunak, dan berair
- Permukaan akar tanaman diliputi oleh benang-benang jamur yang berwarna cokelat karat dan mengikat erat butir-butir tanah. Jika akar dicuci, kerak-kerak tersebut sulit untuk lepas. Pada butir-butir tanah terdapat hifa jamur yang berwarna cokelat.
- Terdapat benang-benang putih yang bercabang-cabang, melekat erat pada permukaan akar. Benang-benang tersebut adalah rhizomorf yang terdiri dari hifa jamur. Hifa tersebut meluas seperti jala dan ujungnya seperti bulu.